Bukit Batu
Keindahan panorama alam di beberapa daerah di Provinsi Kalteng diketahui sangat menjanjikan untuk kegiatan pariwisata lokal maupun mancanegara.
Salah satunya adalah kawasan Bukit Batu, yang terletak di perbatasan Kasongan Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya.
Bukan hanya karena keunikan bukit yang terdiri dari susunan batu-batu besar sehingga tempat ini begitu dikenal dan sering dijajaki para pelancong, namun ada ikatan cerita sejarah masa lampau yang membuat kawasan itu makin sering dikunjungi warga, khususnya di dua daerah yang bertetangga ini.
Konon Bukit Batu merupakan tempat bersemedi pendiri Kalteng yang juga mantan Gubernur Kalteng, Tjilik Riwut. Tidak hanya ketika dia menjadi seorang tokoh, Bukit Batu juga sudah menjadi tempat yang nyaman bagi Tjilik Riwut sewaktu kecil untuk menenangkan diri.
Menurut cerita berkembang, Bukit Batu dulunya juga sering dijadikan tempat bertapa Riwut Dahiang, ayah Tjilik Riwut, yang ingin mempunyai seorang anak laki-laki, sebab setiap anaknya lahir laki-laki selalu meninggal.
Taman Wisata Fantasi Beach
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 21 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu tempuh kira-kira 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Lokasi obyek wisata yang dikelola oleh pihak swasta ini, menawarkan berbagai hiburan/permainan seperti, memancing, flying fox, sepeda air, Outbond, dan pada event tertentu juga terkadang menghadirkan panggung hiburan berupa pertunjukan musik.
Danau Tahai
Danau terletak di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, 29 Km arah Barat Kota Palangka Raya ini adalah salah satu obyek wisata yang banyak mendapat kunjungan dari penduduk Palangka Raya yang ingin bersantai dan rekreasi. Tersedia beberapa fasilitas hiburan, seperti pemancingan, sepeda air, perahu motor, karaoke, jembatan gantung dan rumah makan. Danau Tahai merupakan danau tadah hujan yang tidak besar, namun dihubungi oleh beberapa sungai-sungai kecil yang cocok bagi mereka yang gemar memancing.
Batu Banama
Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan panorama alam yang indah juga bisa dikategorikan sebagai wisata yang mengandung relegius, karena pada lokasi areal wisata ini terdapat Pura Agung Sali Paseban/Satya Dharma. Disamping itu legenda mengenai terjadinya batu banama itu sendiri yang dilihat dari samping mirip seperti sebuah bahtera yang terdampar.
0 Tinggalkan Komentar Anda:
Posting Komentar